Cerita lesbian dengan tante
Si pembantu muncul dan membukakan gerbang pagar yang terbuat dari kayu berat berlubang-lubang di sana-sini itu. Aku tahu bahwa aku terangsang oleh aksi Tina. Rintih dan eranganku ikut terdengar memenuhi ruangan, menutupi lembutnya alunan saxophone Kenny G. Segeralah aku melangkah ke kamar mandi, oops! Kami lalu tertawa-tawa sambil menanti jam bergeser ke pukul setengah lima, supaya perjalanan mobilku lancar di gedung parkir. Aku lantas duduk di sofa di samping Mbak Ida, mengamati wajah Nova yang kini tampak terpejam-pejam karena otot kakinya sedang dipijat oleh si Beni. Aku melepaskan cengkeramanku pada kepalaku sendiri, mengusap mataku yang tadi agak berkaca-kaca, dan menatap tajam ke arah wanita itu dengan sorot mata sangat menyalahkan. Tangan kanan Luna mencoba meremas lembut toket Runi tapi ditahan dengan tangan kiri Runi. Sekedar info, teman saya Nova itu kini sudah menikah dengan seorang banker sukses, dan memiliki seorang anak laki-laki yang manis seperti ibunya. Perhiasan bertahtakan berlian terpampang diatas ranjang, berkilauan.
Pelan-pelan aku membuka mata, dan menatap tajam ke arah cermin di langit-langit yang kini menunjukkan dengan jelas siapa yang bercinta denganku barusan. Dengan gerakan cepat, Mbak Ida melepaskan bikini bagian atas itu, hingga kini kedua payudara Nova yang memang menurutku amat indah, padat, putih bersih dengan puting kecoklatan itu terpampang jelas. Kini ia mengamati foto-foto itu dengan mimik serius, sementara aku mengamati dia. Kudekap kepala Beni yang menempel pada puting susu kiriku agar ia tak menghentikan hisapan dan jilatannya pada puting yang telah mengeras ini. Agak kaget juga aku ketika minuman di gelas itu menyembulkan sedikit aroma alkohol, aku hanya meneguk sedikit saja karena aku memang tidak suka minuman yang memabukkan. Berarti aku terpaksa harus memutar melalui pintu depan. Yang paling aneh adalah dinding dan dasar kolam renang itu tidak polos seperti umumnya kolam renang, melainkan dipenuhi sebuah anime yang dibelit gurita. Aku menendang dan Tina melepaskan pelukannya. Read More…. Beni yang kulit tubuhnya hitam legam itu hanya mengenakan celana jeans pendek yang menunjukkan adanya tonjolan khas pria, baguslah, pikirku.
Tanpa kusadari aku juga sedang meremas2 pantat Tina. Besar sekali memang, tingginya saja hampir sepinggang kami. Kurasakan hembusan napas Tina yang panas dipipiku dan lumatan mulutnya yang begitu merangsang birahi. Kutusuk2 lubang pantatnya dengan lidahku, lubang yang kehitam2an itu jadi becek oleh air liurku dan lendir kemaluannya. Kini mereka berdua sudah telanajang bulat. Aku memilih pakaian renang biasa saja, Speedo berwarna biru muda. Kulitnya agak gelap dan bentuk tubuhnya padat tapi khas wanita dengan dada yang agak membusung. Seorang pembantu pria berwajah Maluku berbadan tegap keluar dari balik pintu dalam dan kembali masuk setelah aku menyebutkan nama orang yang kucari. Namun Runi tidak masuk dari pintu depan, melainkan masuk dari pintu samping yang sebelumnya sengaja tidak dikunci biar gampang masuk.
Kulihat Nova agak terkejut. Merah beneran, merah bendera, bukan merah brunette. Kumasukkan seluruh penis Remi lalu kusedot2, anjing itu mencoba memberontak, entah kenikmatan atau kegelian. Tiba2 aku merasakan pipi kiriku panas, aku menoleh, belum sempat aku sadar apa yang membuat panas pipiku, bibir Tina sudah menyambar bibirku. Luna kini lebih menikmati bercinta dengan wanita khususnya dengan Runi. Oke, kadang-kadang memang ada dorongan yang tak terelakkan untuk lebih mementingkan kebutuhan diri. Sepertinya Runi horny melihat film pendek barusan. Berbagai pikiran jorok berkembang dalam benakku, membuat aku tidak segera memasuki ruangan di balik pintu itu. Tanpa sadar aku juga turun kelantai dan kepalaku mengarah menuju selangkangan Tina. Dia mencoba mundur dari meja cuci piring namun Luna menghimpitnya.

Beberapa kali kegagalan dalam percintaan membuat Luna muak dengan mahkluk yang namanya lelaki, namun tidak dipungkiri Luna sama sekali tidak alergi dengan yang namanya kontol. Kemudian Tina menyuruhku jongkok diatas wajahnya. Terasa jilatan-jilatan dari lidah dan bibir yang halus dan hangat menyapu kedua putingku bergantian, pelukan hangat terasa seperti menyelimuti tubuh rampingku, dan sebuah paha halus menyelip di antara kedua tungkaiku, menggosok-gosok di situ. Ternyata Runi lebih jago dalam urusan jilmek. Masih terasa dekapan hangat pada tubuhku. Luna dihimpit di tepi kusen pintu. Berat badannya sudah memasuki angka 78kg sedangkan tingginya hanya cm. Tapi lagi2 Tina tidak menjawab, yang kulihat kemudian ia berusaha menuntun kemaluan Remi memasuki kemaluannya.

Sejujurnya aku malu menceritakan cerita panas ini, sebuah kisah nyata hubungan sesama jenis lesbian yang sampai sekarang masih sering kulakukan. Aku hanya memandangi wajah Nova dan wajah anjing itu bergantian, lalu menunjuk ke anjing yang kini menatap wajah Nova sambil menjulurkan lidah dan mengibas-ngibaskan ekor. Seperti ada yang mendorong, kepalaku segera menyusup keselangkangan Tina. Aku terus menjilat dan mengulum penis Remi. Kini ia mengamati foto-foto itu dengan mimik serius, sementara aku mengamati dia. Tiba2 aku merasakan pipi kiriku panas, aku menoleh, belum sempat aku sadar apa yang membuat panas pipiku, bibir Tina sudah menyambar bibirku. Akupun tidak mau ketinggalan, kulumat juga vagina Tina yang sekarang sudah agak lembab dan lengket. Perpaduan yang agak aneh karena meja dan kursi berandanya berwarna hijau tua dan berbentuk ukiran Jepara klasik. Ingin memejamkan mata, namun aku tidak ingin melewatkan pemandangan di hadapanku, dimana Nova sedang dikerjai habis-habisan oleh tangan-tangan Mbak Ida yang begitu berpengalaman.


Namun sekarang? Ah, aku rasa tidak. Aku melepaskan cengkeramanku pada kepalaku sendiri, mengusap mataku yang tadi agak berkaca-kaca, dan menatap tajam ke arah wanita itu dengan sorot mata sangat menyalahkan. Mereka belum mempunyai anak, padahal usia perkawinan mereka sudah hampir 4 tahun dan menurut Read More…. Tags: cerita panas. Setibanya aku di kamar mandi, terlihat pintu yang kumaksud terbuka sedikit. Hmm, pemuda yang beruntung, pikirku nakal. Jarak dari rumahnya ke kantor Tidak begitu jauh, namun situasi Jakarta membuat Luna harus berangkat pagi untuk menghindari kemacetan dan baru sampai di rumah lagi pukul


Comments37
Akikora
Ich entschuldige mich, aber meiner Meinung nach irren Sie sich. Es ich kann beweisen. Schreiben Sie mir in PM, wir werden umgehen.
Barisar
Nach meiner Meinung irren Sie sich. Geben Sie wir werden besprechen. Schreiben Sie mir in PM, wir werden reden.
Gusida
Ja, die Antwort fast solchen, wie auch bei mir.